Seminar Perikanan Tangkap ke-8 “Arah Pembangunan Perikanan Tangkap Masa Depan: Pendekatan Transdisiplin untuk Pengembangan Perikanan Tangkap Berkelanjutan”

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP) Fakulta Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB dan Forum Komunikasi Kemitraan Perikanan Tangkap (FK2PT) menggelar Seminar Perikanan Tangkap ke-8 dengan mengusung tema “Arah Pembangunan Perikanan Tangkap Masa Depan: Pendekatan Transdisiplin untuk Pengembangan Perikanan Tangkap Berkelanjutan”  di IPB International Convention Center, Bogor tanggal 17 Oktober 2019.

Tema ini merupakan tanggapan terhadap perkembangan terkini perikanan tangkap nasional dan regional yang memerlukan perhatian dari berbagai kalangan, baik kalangan akademisi, bisnis maupun pemerintahan dan kelompok masyarakat.

Rektor IPB University, Dr. Ir. Arif Satria menandaskan pentingnya transdisiplin riset dan kolaborasi. “ IPB telah memiliki konsep ke depan untuk Agromaritim, semua harus berbasis teknologi yang melibatkan keilmuan yang berbeda-beda. Konsep baru IPB adalah Agromaritim 4.0. Dalam konsep ini laut dan darat menjadi satu kesatuan. Untuk itu penting adanya eco region dan tata ruang hulu hingga hilir, “ jelas Rektor. Lebih lanjut Rektor mengatakan, konsep ini tidak bisa dilakukan dengan monodisiplin namun harus transdisiplin.

Penting diketahui bahwa perikanan tangkap berperan penting dalam perekonomian dunia, utamanya sebagai sumber pangan protein, mata pencaharian masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, dan juga sebagai bukti kedaulatan di Kawasan perairan. Peran Perikanan Tangkap yang tidak tergantikan oleh kegiatan lain ini, memerlukan pendekatan komprehensif dan transdisiplin dalam rangka mewujudkan pemanfaatan sumberdaya yang berkelanjutan.

Dr. Ir. M. Fedi A. Sondita, M.Sc, selaku Ketua Panitia Penyelenggara juga menandaskan bahwa urgensi transdisiplin dalam pengembangan perikanan tangkap berkelanjutan didasarkan ada kekhawatiran status sumberdaya ikan yang kian menurun akibat ekploitasi belebihan yang disebabkan oleh lemahnya kebijakan dari pengambil keputusan dan sikap para pelaku bisnis di berbagai negara maju dan berkembang.

“Langkah-langkah yang harus dilakukan seperti antara lain penerapan penggunaan teknologi maju yang pantas diterapkan, kesadaran dan wawasan penangkap ikan dan consumer terhadap permasalahan lingkungan, perbaikan kapasitas nelayan untuk beradaptasi terhadap permasalahan baru yang muncul, sinergi antara sektor ekonomi dan pendekatan baru dalam mengembangkan kebijakan perikanan dan kelautan dan tata kelola serta upaya bersama dari berbagai stakeholders (bukan hanya satu kementerian) diperlukan untuk memperjuangkan terwujudnya perikanan yang berkelanjutan, “ urai Dr. Fedi

Acara ini menghadirkan pembicara yang mewakili Lembaga dan bidang ilmunya, yaitu: Dr. Arif Satria, SP, MSi (Rektor IPB), Dr. Arifin Rudiyanto, M.Sc (Bappenas), Ir. Abdul Kadir Damanik, MM (Kementerian Koperasi dan UKM), Machmud, SP, M.Sc (Ditjen Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP), Dr. Victor Nikijuluw (Conservation International-Indonesia), Prof Indra Jaya (IPB), Prof Agus Heri (KKP), Dr. Dedi Adhuri (LIPI), dan Dr. Budy Wiryawan (IPB)

Kegiatan ini juga dirangkai dengan the First Capture Fisheries International Symposium yang dilaksanakan pada 18 Oktober 2019 dengan mengusung tema “Transdisciplinary Approaches Promoting Sustainable Marine Fisheries” yang menghadirkan narasumber dari berbagai negara diantaranya Prof Neil Loneragan (Murdoch University Australia), Craig Proctor (CSIRO, Australia), Lida Pet Soede (PT Hatfield Indonesia), Alexander Douglas (Center for Humanitarian Dialogue, Switzerland), Dr M. Fedi A. Sondita (IPB University) dan Dr Darmawan (IPB University)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *