Future We Want-Model United Nations

Cindy Septiany Huda (PSP 55) telah mengikuti conference simulasi sidang PBB yang berakhir kemarin : “Future We Want Model United Nation” di Kantor PBB dan Grand Hyatt Hotel di New York City. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 17-24 Februari 2020 oleh Italian Diplomatic Academy bekerjasama dengan PBB. Event tersebut di-ikuti sekitar 2000 delegasi dari seluruh dunia.

Berita terkait: https://www.italiandiplomaticacademy.org/mun-new-york-2020/

 

Cindy Septiany Huda pada acara Future We Want di kantor pusat PBB, New York.

Dosen IPB University Mengabdi Gelar Penyuluhan Perikanan Tangkap

Pengabdian kepada masyarakat adalah bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bersama Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University menerjunkan Tim Dosen Mengabdi di berbagai daerah di Indonesia.

Penyuluhan atau sosialisasi dilakukan oleh enam dosen yakni Dr Retno Muninggar, Dr Ernani Lubis, Dr Mustaruddin, Julia Eka Astarini, SPi, MSi, Thomas Nugroho, SPi, MSi dan Dwi Putra Yuwandana, SPi, MSi kepada masyarakat khususnya para nelayan di Ruang Pertemuan, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), Pelabuhan Ratu, Sukabumi, (29/11).
Keenam dosen tersebut menyampaikan materi yang berbeda namun memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Dr Retno Muninggar menjelaskan mengenai penanganan ikan dan higienitas di atas kapal.

Menurutnya, penanganan ikan hasil tangkapan dimulai sejak ikan sudah dinaikkan ke atas kapal. Sebelum itu, ketika kegiatan melaut dimulai, kapal dan alat perlengkapan harus sudah dalam keadaan bersih. Hal ini dilakukan agar penurunan mutu ikan hasil tangkapan dapat dicegah.

“Ini dikarenakan ikan merupakan produk yang mudah rusak yang apabila mutu ikan hasil tangkapan turun, akan berdampak kepada harga jual ikan yang turun dibanding saat ikan dalam keadaan segar. Selama ini tempat penyimpanan hasil tangkapan (palka ikan) terbuat dari anyaman bambu. Kurang bagus untuk membantu nelayan dalam menekan biaya pengawetan ikan hasil tangkapan. Seharusnya palka ikan itu mempunyai sistem sanitasi dan higiene yang baik, terbuat dari bahan plastik atau fibreglass agar ikan tidak tergores, sehingga kualitas dan nilai ekonomi hasil tangkapan ikan juga akan naik yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan nelayan,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan salah satu nelayan yang hadir, menurutnya penanganan ikan hasil tangkapan harus diproses dengan baik. Namun kendala yang sering dihadapi adalah persiapan stok es yang kurang baik untuk pendinginan ikan sehingga hasil tangkapan ikan banyak yang mati dan rusak.

Harapannya adalah terbangun motivasi para nelayan dan pelaku usaha perikanan agar melakukan penanganan yang baik terhadap ikan hasil tangkapan dan segera diaplikasikan saat dilakukan penangkapan. (Awl/Zul)

Dosen IPB University Mengabdi Gelar Penyuluhan Perikanan Tangkap

 

 

*) Artikel asli dimuat pada kumparan.com

 

1 18 19 20 21 22 44