Tim K3 Dosen Pulkam PSP 2022 mengobservasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di galangan kapal rakyat di Desa Pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen.
Tim Dosen Pulang Kampung Departemen PSP yang dipimpin oleh Dr Budhi Hascaryo Iskandar, dengan beranggotakan 7 orang dosen dari departemen yang sama, yaitu Dr Yopi Novita, Dr Didin Komaruddin, Dr Vita Rumanti Kurniawati, Dwi Putra Yuwandana MSi, dan Tri Nanda Citra Bangun MSi menginisiasi penerapan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di galangan kapal rakyat yang berlokasi di Desa Pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Selanjutnya, tim bergerak dengan nama Tim K3 Dosen Pulkam (pulang kampung) PSP 2022. Inisiasi tersebut dilaksanakan dalam koridor Program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) dan dilaksanakan pada tanggal 14 – 22 Juli 2022 sebagai kegiatan di tahap awal. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang akan mempengaruhi K3 serta upaya mitigasinya. Nantinya, hasil dari identifikasi ini, akan dianalisis dan selanjutnya dirumuskan saran rekomendasi untuk memitigasi risiko K3 di galangan rakyat yang terdapat di Desa Pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Observasi dilakukan terhadap aktivitas dan lingkungan kerja para pekerja di 3 (tiga) galangan kapal, yaitu galangan kapal UD Wahyu Asih Fiberglass, Production Saridi Fiberglass, dan Turisno Fiberglass. Galangan kapal ini memproduksi kapal-kapal yang terbuat dari material fiberglass dan masing-masing mempekerjakan sekitar 6-10 orang pekerja. Galangan kapal UD Wahyu Asih Fibreglass berada tidak jauh dari garis pantai, akan tetapi dua galangan kapal lainnya, yaitu Production Saridi Fiberglass, dan Turisno Fiberglass, berada di area perbukitan dengan kemiringan menuju lokasi kerja mencapai sekitar 30°. Di masa sebelum pandemic Covid-19, cukup banyak kapal fiberglass yang dihasilkan di tiap galangan kapal tersebut. Produksi rata-rata mencapai hingga 10 unit per bulan, bahkan di UD Wahyu Asih Fibreglass dapat memproduksi hingga 20 unit kapal per bulan. Akan tetapi selama masa pandemi Covid-19 hingga saat observasi dilakukan, produksi di tiap-tiap galangan menurun hingga mencapai lebih dari 50%. Bahkan Turisno Fibreglass tidak memproduksi kapal sama sekali.
Tim K3 Dosen Pulkam PSP 2022, memperoleh fakta bahwa potensi kecelakaan dimungkinkan terjadi dikarenakan area kerja yang tidak rata, bahkan perbedaan ketinggian bisa mencapai 1,2 m. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa lay out kerja yang kurang tertata sehingga memungkinkan antar jenis aliran kerja saling bertabrakan. Selain itu, manajemen peralatan kurang diperhatikan saat beraktivitas, dimana peralatan berbahaya seperti gerinda, gergaji, palu, parang dan benda tajam lainnya, ditemui berserakan di lantai kerja. Ketiga hal tersebut berpotensi sebagai penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu, hasil observasi juga mendapatkan bahwa masih terdapat pekerja yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas dengan menggunakan resin, tidak menggunakan sarung tangan saat memegang serat fiberglass, dan menggunakan safety glass saat mengamplas. Aktivitas ini berpotensi sebagai penyebab terjadinya penurunan kesehatan para pekerja.
Dari hasil wawancara dengan pemilik galangan kapal UD Wahyu Asih Fibreglass, Bapak Masikun, beliau pernah mengalami infeksi pernafasan karena tidak menggunakan masker saat berinteraksi dengan resin. Hasil wawancara dengan Bapak Saridi dan Bapak Turisno sebagai pemilik galangan kapal lainnya, menyatakan bahwa proses pengangkutan kapal dari galangan ke luar lokasi galangan, menjadi tantangan yang cukup berat dikarenakan kapal fiberglass dengan bobot minimal 0,2 ton harus dipindahkan dari area kerja yang lebih tinggi ke area kerja yang lebih rendah atau sebaliknya, atau pada saat pemindahan kapal ke atas mobil angkutan. Pemindahan atau pengangkutan dilakukan secara manual dan hanya dibantu dengan alat sederhana berupa gerobak beroda dua.
Tim K3 Dosen Pulkam PSP 2002, dalam kunjungan tahap pertamanya, juga menyempatkan menemui Dinas Lingkungan Hidup Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen, untuk melaporkan hasil observasi yang telah dilakukan. Dari pertemuan dapat disimpulkan bahwa masalah K3 belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Kegiatan ini juga dalam rangka mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) 14 “Life below Water” dan SDGs 3 “Good Health and Well Being”, serta SDGs 4 “Quality Education”.
Hasil observasi dalam kegiatan tahap pertama Tim K3 Dosen Pulkam PSP 2022, segera akan ditindaklanjuti hingga akan terumuskan upaya mitigasi bahaya K3 di ketiga galangan kapal tersebut. Setidaknya, para pekerja di galangan rakyat mengetahui potensi bahaya yang dapat mereka alami. Kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan bulan November 2022 dalam bentuk kegiatan pendampingan untuk peningkatan kesadaran K3.
Tim K3 Dosen Pulkam PSP 2022